Halo semua, kembali dengan saya
Rowin Sinaya, dan kesempatan kali ini, seperti biasa saya ingin berbagi sedikit
mengenai informasi tentang BIM.
Mungkin banyak diantara kalian
bertanya, “apa itu BIM?”, “fungsinnya buat apa?”, “gimana cara kerjanya?”, dan
masih banyak lagi. Maka dari itu, saya akan berusaha merangkum semua jawaban
atas pertanyaan-pertanyaan yang mulanya muncul dibenak saya ketika pertama
kalinya saya mendengar istilah BIM.
➤ Pengertian BIM
BIM
(Building Information Modelling) merupakan suatu mekanisme yang dapat
diadaptasikan dalam proses-proses: Desain/perencanaan (Basic Design, Shop Drawing, Detailed Drawing), Perencanaan
Pelaksanaan, Koordinasi Pelaksanaan, Commissioning/Handover
untuk mendukung upaya mitigasi resiko tidak tercapainya sasaran
kinerja secara sepenuhnya terkait mutu deliverable serta efisiensi. BIM ini juga merupakan suatu
proses yang dimulai dengan menciptakan 3D Model Digital (bangunan secara virtual)
dan didalamnya berisi semua informasi bangunan tersebut, yang berfungsi sebagai
sarana untuk membuat perencanaan, perancangan, pelaksanaan pembangunan, serta
pemeliharaan bangunan tersebut beserta infrastrukturnya bagi semua pihak yang
terkait didalam proyek seperti owner, konsultan, dan kontraktor.
Sudah
pahamkah apa itu BIM? Atau malah semakin bingung? Mungkin bahasanya agak ribet
dan terlalu teknis, baiklah saya akan menjelaskan dengan Bahasa awam, secara
umum BIM itu merupakan suatu sistem integrasi antara beberapa disiplin ilmu,
mulai dari struktur, arsitektur, mep, landscape, maupun bidang ilmu
ketekniksipilan lainnya. Suatu sistem yang nantinya saling berhubungan satu
sama lain, sehingga meminimalisir terjadinya ketidaksesuaian antara disiplin
ilmu yang satu dengan yang lainnya atau Bahasa lainnya bisa mensinkronkan satu
dengan yang lainnya. Menurut informasi yang saya dapat juga, untuk perencanaan
Bangunan Gedung lebih dari 3 lantai atau luasan 2000 m2 mesti perlu analisis
menggunakan BIM dalam perijinannya. Begitupun juga dalam Tender Proyek terutama
Proyek BUMN, biasanya mengsyaratkan BIM dalam perancangannya jika proyek
tersebut kategori proyek terintegrasi (Design
& Build). Maka dari itu, perlu kiranya kita khusunya yang terlibat
dalam dunia kontruksi mengenal lebih dekat dengan BIM.
Perlu
diingat bahwa, untuk menjalankan sistem ini kita perlu tools sebagai alat bantu dalam pengimplementasiannya, salah satu
yang sering kita dengar dan kita pakai dalam ilmu ketekniksipilan adalah Autocad, namun kali ini saya tidak akan
membahasa mengenai Autocad, karena saya yakin diantara teman-teman terutama
yang bergelut di dunia kontruksi pasti paham dan mengerti dengan aplikasi
rancang bangun yang satu itu. Selain Autocad ada yang namanya Autodesk Revit, keluarga dari Autocad
itu sendiri yaitu dari Autodesk Family,
ada juga Ms. Project, Naviswork dan masih banyak lagi tools yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan.
BIM
itu ada tingkatan atau levelannya, diantaranya :
- BIM Level 2D, model yang mencakup informasi bentuk dua dimensi
- BIM Level 3D, model yang mencakup informasi bentuk tiga dimensi.
- BIM Level 4D, alokasi waktu dan penjadwalan berdasarkan urutan kerja pelaksanaan konstruksi yang ditambakan ke model 3D.
- BIM Level 5D, biaya dan simulasi konstruksi, studi tentang urutan bangunan, biaya dan sumber daya.
- BIM level 6D, berkaitan dengan facility management, operation and maintenance dan as built drawing.
Nah
pada kesempatan yang berbahagia ini, sesuai janji saya, saya akan berbagi informasi
kepada teman-teman mengenai BIM, namun BIM yang saya bahas kali ini yaitu level
BIM 3D. Dan tools yang saya gunakan
adalah Autodesk Revit. Saya akan
menjelaskan mulai dari pengenalan mengenai Revit sampai dengan saya akan
mencoba mempraktikan secara singkat, padat dan sederhana menvisualkan gambar 3D
di Revit. Oke cekidot……
Pertama-pertama,
sebelum kalian lanjut kepembahasan berikutnya, terlebih dahulu kalian instal
aplikasi Revit atau kalian bisa klik link dibawah ini untuk download
aplikasinya. Untuk praktek kali ini saya menggunakan Autodesk Revit 2018.
Setelah
kalian menginstal aplikasi Revit, dan pastikan aplikasi tersebut bisa
dijalankan sampai muncul halaman pertama revit seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Halaman pertama Autodesk Revit 2018 |
Untuk
tahapan selanjutkan dalam menjalankan apilaksi Autodesk Revit 2018 ikuti
langkah-langkah dibawah ini:
1. Membuka Halaman Template di Revit
- Setelah muncul halaman pertama Autodesk Revit 2018, pada pilihan Project yang berada sebelah kiri halaman ➔ klik New
- Kemudian akan muncul kotak dialog New Project, kemudian pada template file pilih Construction Template
- Lalu klik Browse, kemudian akan muncul kotak dialog Choose Template
- Pilih RVT2018 Pilih Templates
- Pilih ➔ US Metric ➔ Pilih Structural Analysis Default Metric.rte ➔ Klik Open, kemudian Klik OK.
- Setelah klik OK, maka akan muncul halaman utama Project pada Revit.
Untuk
memulai membuat visualisasi gambar 3D. Pada kasus ini, saya sudah menyiapkan
gambar denah 2D pada aplikasi Autocad yang kemudian saya import ke Revit untuk
saya buat gambar visual 3D nya.
2. Cara Import File Autocad Ke Revit
a. Klik
Menu Insert pada menu bar
b. Klik Import
Cad
c. Setelah
itu, akan muncul kotak dialog Import CAD
format seperti gambar dibawah ini, kemudian pilih file CAD yang ingin
diimport.
Keterangan:
➥ Kolom no.1, berikan tanda
centang (√)
pada current
view only
➥ Kolom no.2, pada pilihan
import unit pilih satuan meter
➥ Kolom no.3, pada pilihan
Positioning pilih Auto – Center to Center dan Place at ada di Level
2
d. Setelah
semua terisi, lanjutkan dengan klik Open,
dan gambar CAD sudah terimport ke Revit. (seperti gambar dibawah ini)
![]() |
Gambar CAD terimport ke Revit |
3. Membuat Grid dan Level di Revit
a. Pilih menu Architecture pada menu bar, kemudian
klik ➔ Grid
b. Buatkan grid di Revit
sesuai dengan grid pada Autocad sesuai Gambar [1] pada gambar dibawah ini.
![]() |
Gambar [1] Grid Pada Revit
|
a. Setelah
itu kita buat leveling untuk gambar bangunan tersebut. Pada kasus ini, kita
akan membuat bangunan 2 lantai dengan tinggi 4 meter antar lantai dan kedalam
pondasi 1.5 m.
b. Untuk
mengatur level di Revit, pada bagian kiri Project
Browser pada pilihan Views ➔ pilih Elevation ➔ East/North/South/West (Sesuaikan
keinginan untuk melihat dari sudut mana), pada kasus ini kita melihat dari
sudut East. Dan tampilan akan
seperti pada gambar [2] dibawah ini.
![]() |
Gambar [2] Leveling Pada Revit |
4. Membuat Pondasi di Revit
Setelah
semua penyetingan yang dilakukan sudah selesai dan sesuai dengan kondisi
gambar, mulai dari grid dan leveling langkah selanjutnya yaitu memodelkan
gambar 2D tersebut ke gambar 3D mulai dari pemodelan pondasi sampai struktur
atas. Adapun langkah-langkah dalam membuat pondasi di Revit adalah sebagai
berikut :
a. Pilih
terlebih dahulu Views ➔ Structural
Plans ➔ Level 2 Pada Project
Browser yang ada pada sebelah kiri halaman kerja.
![]() |
Views Structural Plans Level 2 |
b. Untuk
membuat pondasi, pilih menu Structure ➔ Isolated
c. Pada
Bagian Properties sebelah kiri ➔ klik Edit Type, maka akan
muncul kotak dialog Type Properties
d. Kemudian klik Duplicate ➔ ketik nama properties yang ingin
dibuat. Contoh pada kasus ini saya membuat propertis pondasi dengan nama “Footplate uk. 120 x 120 x 45 cm”
e. Pada Type
Parameters Dimensions ketik ukuran sesuai dengan yang diinginkan. Seperti :
➥ Foundation
Thickness = 450 mm
➥ Widht = 1200 mm
➥ Length = 1200 mm
f. Kemudian
Klik OK
g. Dilanjutkan
dengan menempatkan properties pondasi yang sudah dibuat pada titik-titik yang
sesuai dengan gambar. Sehingga akan muncul tampilan seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Gambar Properties Pondasi sudah terpasang |
h. Selanjutnya, cek posisi pondasi footplate pada Views ➔ Elevations ➔ East, sehingga muncul gambar seperti dibawah ini.
Untuk
mengatur tata letak/posisi Footplate langkah yang harus dilakukan adalah:
➧ Seleksi Type Properties Footplate dengan klik kanan pada salah satu footplate ➔ Select All Instance ➔ Visible In View. Maka semua type properties Footplate akan terseleksi semua.
![]() |
Gambat Seleksi Type Properties Footplate |
➧ Setelah Footplate terseleksi semua, langkah selanjutnya adalah mengatur posisi footplate berada pada level 1. Pada bagian kotak Properties sebelah kiri, ubah pilihan level menjadi Level 1 dan Height Offset 450. Sehingga posisi footplate sudah sesuai dengan gambar dan dapat dilihat seperti contoh dibawah ini.
5. Membuat Kolom Pedestal di Revit
a. Pilih terlebih dahulu Views ➔ Structural Plans ➜ Level 2 Pada Project Browser yang ada paa sebelah kiri halaman kerja
b. Untuk
membuat kolom, pilih menu Structure ➔ Colomn
c. Kemudian
pada pilihan Properties sebelah kiri, pilih M_Concrete-Rectangular-Column
d. Pada
kasus ini, kita memiliki dua jenis kolom yang akan dibuat, yaitu Kolom 25 x 25 cm, dan Kolom 20 x 20 cm. Untuk membuat dimensi
kolom, hampir sama langkahnya dengan membuat pondasi footplate. Klik Edit Type Klik Duplicate ketik nama kolom yang ingin dibuat (Dalam
contoh kita buat “Kolom 25 x 25 cm”) Pada bagian Dimensions ketik ukuran dimensi pada kolom yang dibuat kemudian Klik OK.
e. Lakukan
langkah yang sama untuk membuat Kolom 20 x 20 cm
f. Posisikan
Kolom yang sudah dibuat sesuai dengan gambar denah
![]() |
Membuat Dimensi Kolom |
g. Untuk
mengecek posisi kolom sudah sesuai atau belum, langkah yang dilakukan adalah mengatur
tampilan halaman kerja dengan cara, Pada sisi kiri Project Browser ➔ Pilih Elevations ➔ East
h. Sehingga
untuk mengatur tinggi kolom (yang berwarna biru pada
gambar diatas) agar sesuai dengan ukurannya 1.05 m, maka pada pilihan Constrains sebelah kiri pada gambar
dibawah, untuk kategori Base Offset ketik
angka 450 (dalam satuan mm) untuk
menyesuaikan tinggi kolom yang awalnya 1.5 m menjadi 1.05 m setelah dikurangi
tebal footplat 0.45 m. Sehingga posisi kolom sudah sesuai dengan gambar dan
dapat dilihat seperti pada gambar dibawah ini.
i. Copy
pastekan kolom pedestal yang sudah dibuat dan disesuaikan ukurannya ke dalam
denah. Perlakuan yang sama dilakukan kepada kolom 20 x 20 cm
j. Untuk
melihat gambar hasil inputan ke visual 3D, klik logo (rumah tiga dimensi) yang ada pada bagian atas halaman
kerja. Sehingga tampilan menjadi akan seperti gambar dibawah ini.
![]() |
Tampilan 3D |
k. Kita
lihat gambar Footplate dan kolom pedestal yang sudah dibuat sudah muncul di
visual 3D
6. Membuat Sloof di Revit
Setelah
Footplate dan Kolom Pedestal selesai dibuat, kemudian dilanjutkan untuk membuat
Sloof. Adapun langkah-langkahnya adalah sebagai berikut:
a. Pilih
terlebih dahulu Views ➔ Structural
Plans ➔ Level 2 Pada Project
Browser yang ada pada sebelah kiri halaman kerja
b. Untuk
membuat sloof, pilih menu Structure ➔ Beam
c. Kemudian
pada pilihan Properties sebelah kiri, pilih M_Concrete-Rectangular-Beam
d. Pada
kasus ini, kita memiliki dua jenis sloof yang akan dibuat, yaitu Sloof 35 x 20 cm, dan Sloof 25 x 15 cm. Untuk membuat dimensi
sloof, hampir sama langkahnya dengan membuat kolom pedestal. Klik Edit Type ➔ Klik Duplicate ➔ ketik nama Sloof yang ingin dibuat (Dalam
contoh kita buat “Sloof 35 x 20 cm”) ➔ Pada
bagian Dimensions ketik ukuran
dimensi pada sloof yang dibuat kemudian ➔ Klik OK.
e. Lakukan
langkah yang sama untuk membuat Sloof 25 x 15 cm
f. Posisikan
Sloof yang sudah dibuat sesuai dengan gambar denah.
g. Untuk
mengecek posisi sloof sudah sesuai atau belum, langkah yang dilakukan adalah mengatur
tampilan halaman kerja dengan cara, Pada sisi kiri Project Browser ➔ Pilih Elevations ➔ East
h. Jika
posisi sloof sudah sesuai, lakukan Copy paste sloof yang sudah dibuat dan
disesuaikan ukurannya ke dalam denah. Perlakuan yang sama dilakukan kepada sloof
25 x 15 cm.
i. Untuk
melihat gambar hasil inputan ke visual 3D, klik logo (rumah tiga dimensi) yang ada pada bagian atas halaman
kerja. Sehingga tampilan menjadi akan seperti gambar dibawah ini
![]() |
Tampilan Gambar 3D |
Lakukan
langkah yang sama untuk membuat Kolom, Balok maupun Ring Balok untuk
pekerjaan struktur.
Demikianlah
penjelasan singkat mengenai pengoperasian Autodesk Revit 2018 khusus untuk
pekerjaan Struktur, dan untuk selanjutnya saya akan mencoba mengulas secara singkat,
padat dan sederhana untuk Pekerjaan Arsitektur… See you soon 😀
Salam,
Nyoman Rowin Sinaya 👋
mau nanya pak, lanjutannya ada gak pak? atau bapak punya channel youtube?
BalasHapusIjin share di blog saya ya Kak..?
BalasHapusterima kasih ilmunya, software revit 2018 ada cracknya? untuk student?
BalasHapusmantap penjelasannya
BalasHapusartikel sangat bagus
BalasHapussilahkan klik link dibawah ini untuk tulis artikel
guest posting
Free paypall
BalasHapuspaypall